ASESSMENT INFORMATIKA
Sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya, indonesia juga dihuni dengan berbagai macam suku -suku unik. nah disini saya akan membahas 3 suku suku unik yang ada di indonesia sebagai berikut.
1. Suku Baduy, Banten
Banyak di antara kita sudah mengenal suku Baduy. Kelompok etnis Sunda ini hidup bersama alam di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Dibagi menjadi dua bagian, yakni suku Baduy Dalam, dan suku Baduy Luar. Walaupun berasal dari suku yang sama, keduanya dibedakan berdasarkan aturan adat yang berlaku.
Keunikan suku Baduy Dalam yang kita kenal adalah mereka masih sangat memanfaatkan alam sebagai penopang hidup terbesar suku ini, dan cenderung mengisolasi diri dunia luar. Berbeda dengan suku Baduy Luar yang sejatinya sudah sedikit berbaur dengan dunia luar dengan mengizinkan warganya untuk mengakses teknologi, seperti barang elektronik, dan sabun untuk mencuci.
Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Sunda dialek Badui. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes Dalam tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat-istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.
Orang Kanekes tidak mengenal sekolah, karena pendidikan formal berlawanan dengan adat-istiadat mereka. Mereka menolak usulan pemerintah untuk membangun fasilitas sekolah di desa-desa mereka. Bahkan hingga hari ini, walaupun sejak era Soeharto pemerintah telah berusaha memaksa mereka untuk mengubah cara hidup mereka dan membangun fasilitas sekolah modern di wilayah mereka, orang Kanekes masih menolak usaha pemerintah tersebut. Namun masyarakat Kanekes memiliki caranya sendiri untuk belajar serta mengembangkan wawasan mereka hingga sepadan dengan masyarakat di luar suku Badui.
2. Suku Korowai, Papua Barat
Suku terunik selanjutnya berada di Papua Barat, Bela. Bernama suku Korowai, suku ini baru saja mengenal peradaban dunia luar sejak 30 tahun yang lalu. Sebagai salah satu suku yang ada di Indonesia, Suku Korowai memiliki tradisi dan kebudayaan yang cukup unik. Keberadaannya juga tidak mudah untuk ditemukan, terutama karena jumlahnya yang kini tidak lagi banyak, yakni hanya bersisa sekitar 3.000 orang saja.
Suku Korowai ini bahkan pernah menjadi sorotan dunia karena dianggap sebagai suku yang masih mempraktekkan kanibalisme. Mengesampingkan tentang kanibalisme, suku yang baru terdeteksi sekitar 30-35 tahun yang lalu ini dulunya hanya mengandalkan alam untuk bertahan hidup. Karena tinggal di alam bebas mengharuskan mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Salah satu keunikan yang dimiliki suku Korowai adalah mereka piawai membuat rumah pohon. Eits, bukan rumah pohon yang hanya didirikan beberapa meter dari permukaan tanah, melainkan suku ini mampu membangun rumah setinggi hingga puluhan meter di atas pohon, lho, Bela. Itulah mengapa mereka dijuluki sebagai manusia pohon.
Serupa dengan tetangga mereka suku Kombai di Kabupaten Mappi dan juga suku Momuna di Kabupaten Yahukimo, penduduk dari suku ini membangun rumah pada pohon yang memiliki tinggi 10 hingga 30 meter. Terbuat dari kayu, rotan, bilah bambu dan kulit kayu, rumah Suku Koroway dibangun di atas pohon untuk mencegah serangan binatang buas pada zaman dahulu atau bahkan serangan dari suku lain. Untuk mencapai ke dalam rumah, mereka membuat tangga yang terbuat dari sebatang kayu.
Suku Korowai memiliki pembagian tugas sama seperti Suku Kombai. Kaum pria bertugas menebang pohon dan pergi ke hutan untuk berburu, mulai dari kus-kus, babi hutan hingga burung kasuari. Sementara itu kaum wanita dari suku ini bertugas mengasuh anak dan mencari sagu. Ciri khas dari kaum wanita suku ini adalah mereka biasa memakai rok pendek yang bahannya didapatkan dari kayu dan serat sagu
3. Suku Mentawai, Sumatera Barat
Suku Mentawai adalah nama salah satu suku yang menetap di Kepulauan Mentawai, Pulau Siberut, Sumatera Barat. Suku ini dikenal sebagai suku tertua yang ada di Indonesia yang memiliki tradisi tato Mentawai yang sangat terkenal. Tato yang melekat di sekujur tubuh terkait dengan peran dan status sosial penggunanya, dan setiap tato punya cerita, makna, serta selalu diiringi ritual saat pembuatannya.
Tidak sembarang tato, setiap motif yang dilukiskan di badan mereka memiliki filosofi tertentu. Selain itu, tato milik suku Mentawai ini dianggap sebagai tradisi tato tertua di dunia.
Orang Mentawai pada umumnya hidup secara berkelompok menurut suku masing-masing. Setiap suku biasanya mendiami dan memiliki satu desa (langgai) tertentu. Dalam perkembangannya kemudian, dalam suatu kampung biasanya terdapat dua penggolongan, yaitu kelompok suku pembuka kampung (si bakat langgai) dan kelompok suku pendatang (si toi). Perkampungan mereka biasanya didirikan di sepanjang aliran sungai. Kelompok pembuka kampung memiliki hak-hak tertentu, terutama dalam penguasaan tanah dan lokasi sumber-sumber bahan makanan di lingkungan tempat tinggalnya. Anggota keturunan pendatang yang hendak membuka ladang atau membangun rumah harus meminta izin kepada pemimpin klen keturunan pembuka kampung.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar